Metro Online - Berbagai posting di akun facebook Bogor Timur Jurnalis, kerap menimbulkan kontroversi. Hal ini tidak lepas dari tindakan ...
Metro Online - Berbagai posting
di akun facebook Bogor Timur Jurnalis, kerap menimbulkan kontroversi. Hal ini
tidak lepas dari tindakan pemilik akun yang memposting berbagai isu di wilayah
bogor timur dengan mengatasnamakan produk jurnalisme. Padahal, posting tersebut
tidak lebih dari subyektifitas pribadi yang berbuntut pada pembangunan opini di
masyarakat. Oleh karena itu, para pengguna media sosial tentunya harus lebih
bijaksana dalam merespon atau mensikapi postingan di akun itu. Yakni melalui
proses kroscek terkait kebenaran postingan yang disampaikan oleh pemilik akun
kepada pihak yang berkompeten.
Ketua Bogor Timur Jurnalis,
Sudadi mengatakan, akun facebook Bogor Timur Jurnalis (BTJ) bukanlah akun resmi
organisasi wartawan di Bogor Timur. Karena yang akan dirilis organisasi adalah
hasil pemberitaan wartawan di media nya masing-masing. Dalam artian, produk
jurnalistik nya dapat dipertangggungjawabkan keabsahan dan kevalidan datanya.
“Jadi biasanya kalau kita merilis
itu adalah link berita yang sudah diterbitkan di media masing-masing. Jadi bukan
opini atau subyektifitas pribadi wartawan,” kata dia.
Menurut Dadi, akun facebook Bogor
Timur Jurnalis yang beredar di media sosial saat ini adalah akunn pribadi yang
mengatasnamakan Bogor Timur Jurnalis. Oleh karena itu, ia juga meminta agar
nama akun itu diganti dan tidak mengatasnamakan organisasi wartawan di Bogor
Timur.
“Kalau mau menyampaikan
pandangan, kritik atau membedah persoalan di facebook silahkan gunakan akun
pribadi jangan membawa nama organisasi. Karena itu sudah diluar konteks
organisasi. Apalagi kalau wartawan kan jelas sudah punya media, jadi jangan
menulis berita di facebook. Cukup salin link beritanya saja kalau memang itu
sudah dimuat di media, baik cetak maupun online,” tukasnya.
Ia berharap, keberadaan jurnalis
di Bogor Timur dapat berkontribusi positif bagi pembangunan di Bogor Timur,
baik aspek pembangunan manusia, ekonomi, maupun bidang lain. “Media itu harus berfungsi
sebagai pemberi informasi yang tepat dan obyektif. Jangan justeru sebaliknya
menyampaikan informasi yang subyektif dan belum teruji kebenarannya,” pungkas
Dadi.
COMMENTS